Kamis, 22 Desember 2016

Inilah 4 Ketegasan Soekarno yang Pernah Membuat Bangsa Israel Panas Dingi

 Sudah sejak dari zaman pemerintahan Soekarno Indonesia terus mendukung kemerdekaan Palestina.Seperti yang kita tahu bahwa konflik Palestina dan Israel dari dulu sampai sekarang belum ada akhirnya, walaupun dukungan trus diberikan kepada Palestina. Dizaman Soekarno, ia menolak mentah-mentah segala bentuk yang berhubungan dengan Israel. Soekarno juga tidak mau mengakui beridirnya Israel yang sudah merampas rakyat Palestina. Serta hubungan yang lain seperti hubungan berikut ini:

1. Tidak memperdulikan ucapan selamat kemerdekaan yang diberikan Israel
Mulai dari tahun 1949 Indonesia telah banyak mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari negara-negara lain, termasuk Israel. Moshe Sharett yang merupakan Menteri Luar Negeri Israel saat itu telah mengirimkan telgeram yang merupakan ucapan selamat dan pengakuan dari Israel atas kemerdekaan Indonesia.
Mohammad Hatta waktu itu hanya sekedar mengucapkan terima kasih tanpa tidak menawarkan hubungan kerjasama. Sementara itu, Soekarno tidak ingin menanggapi Telegram ucapan selamat dari Israel itu. Sherett berterus terang ingin menjalin hubungan dengan Indonesia, namun Mohammad Hatta menanggapinya dengan menyarankan agar hubungan tersebut ditunda dulu sampai waktu yang tidak ditentukan.

2. Soekarno tidak mengundang Israel dalam KAA
Konferensi Asia Afrika (KAA) pertama kali diselenggarakan di Indonesia yang diprakarsai oleh presiden Soekarno. Dalam penyelanggaraan tersebut, Indonesia mengundang berbagai negara yang ada di Asia dan Afrika. Namun, Myanmar, India, dan Srilanka menyarankan agar Israel juga diikutsertakan dalam konferensi ini.
Karena Indonesia sejak awal tidak mendukung Israel, maka Indonesia menolak mentah-mentah saran yang diberikan tersebut. Kehadirannya akan memyinggung bangsa-bangsa Arab yang masih berjuang memerdekakan diri karena Israel merupakan bentuk penjajah di Palestina. Pada akhirnya, penyelanggaraan KAA yang dilakukan pada April 1955 waktu itu, Israel tidak diikutsertakan.

3. Melarang Indonesia bertemu Israel dalam sepakbola
Pada tahun 1957, Timnas Indonesia sudah hampir sempat lolos ke Piala Dunia sepakbola, hanya perlu melawan Israel agar dapat lolos ke Piala Dunia 1958 di Swedia. Namun, Presiden Soekarno melarang untuk melakukan pertandingan tersebut. Sebab, bertanding dengan Israel sama saja mengakui negara tersebut. Akhitnya timnas sepakbola Indonesia tidak jadi berangkat untuk bertanding dan melepaskan kesempatannya agar lolos Piala Dunia hanya karena tidak ingin bertemu dan mengakui Israel.

4. Soekarno lebih memilih keluar dari Komite Olimpiade Internasional daripada harus memberikan Visa kepada atlet Israel
Saat itu Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV pada tahun 1962. Disaat itu, Indonesia tidak memberikan Visa kepada atlet perwakilan Israel. Hal ini membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) menjadi berang dan akhirnya mereka memberikan sanksi kepada Indonesia tanpa batas waktu.
Tetapi, Soekarno yang sangat tegas itu malah memerintakahkan Komite Olimpiade Indonesia untuk sekalian saja keluar dari IOC. Dan ia malah segera membentuk Ganefo atau pesta olahraganya negara-negara berkembang. Hal ini ditunjukkan sebagai tanda kebesaran bangsa Indonesia yang tidak bergantung pada dunia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar