Foto seekor ayam betina berwarna putih yang mati karena dipaksa bertelur menjadi viral di media sosial. Foto tersebut di unggah oleh akun Facebook PETA UK.
Dalam foto tersebut terlihat ada seekor ayam betina berbulu putih dengan mata terpejam. Di sampingnya ada sebuah telur yang berlumur darah.
Dijelaskan dalam foto tersebut jika ayam itu mati karena tubuhnya terlalu lemah saat bertelur.
“She died this morning, breathed her last breath. Why? Because of the bloody egg you see in this image. That is why she died. She laid this egg and it killed her. Her body was too weak from being bred to lay over 300 eggs a year. In the wild, hens lay 12. She died for this. She died so that humans could steal her eggs and eat them. She died for human greed. But she only wanted to live, happy and free. She didn’t deserve this, no one deserves this.
Please don’t be silent. Your silence betrays her, and every animal suffering as we speak.”
(Dia menghembuskan nafas terakhirnya pagi ini. Mengapa? Karena telur yang berdarah di samping tubuhnya itu. Itulah mengapa ia mati. Ia mengerami telur yang membunuhnya. Tubuhnya terlalu lemah karena harus menelurkan dan mengerami lebih dari 300 telur per tahunnya.
Pada alam bebas, ayam betina biasanya hanya mengerami 12 butir. Dan karena itu, ia mati. Ia mati dan manusia bisa mengambil telur-telurnya dan memakannya. Ia mati untuk kemarukan manusia. Padahal, ia hanya ingin hidup bahagia dan bebas. Ia tak pantas untuk itu. Tolong, jangan diam saja. Keheninganmu mengkhianatinya, dan setiap hewan yang menderita saat kita berbicara.)
Foto ini telah membuktikan tentang keserakahan manusia yang ingin mendapatkan penghasilan besar sehingga menghalalkan segala cara dengan memaksa ayam untuk bertelur lebih banyak lagi.
Tubuh ayam terlalu lemah untuk bertelur karena dipaksa harus menghasilkan lebih 300 butir telur dalam setahun. Padahal, di alam bebas ayam betina hanya mengerami 12 telur ayam.
Karena kepentingan perusahaan, seekor ayam betina dipaksa dengan segala cara untuk menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak.
Hasilnya memang masif, namun telur yang dihasilkan sudah bukan telur alami dan murni lagi.
Hingga saat ini postingan tersebut mendapat banyak komentar dari netizen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar