Sabtu, 28 Januari 2017

Ternyata Ada 2 Jenis Barongsai, si Garang dan si Manis


Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dri raja Song Wen Dalam kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan tersebut. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda.

Fungsi Barongsai

Selakuala, menurut, tradisional, orang China memakai barongsai sebagai simbol pembawa kesuksesan dan keberuntungan; dipakai pada acara-acara perayaan seolah-olah Tahun Baru Imlek lalu pada acara-acara seremoni seolah-olah pembukaan tempat usaha anyar. Barongsai juga dipercaya meraih "membersihkan" suatu tempat untuk hal-hal negatif. Dalam Feng Shui, barongsai memiliki dalam beberapa arti yang dapat membikin tempat anda menjadi ekstra bagus karena:

1. Menghilangkan energi negatif - Suara yang nyaring dari carol dan gembrengan akan menyucikan atau membersihkan sebuah daerah/tempat yang chi/energi negatif kemudian jelek, menjadi energi yang baru dan bagus.

installation payments on your Mengusir roh halus yang bukan baik - Kekuatan dri tarian dan keberadaan untuk barongsai akan cukup bagi mengusir roh jahat pergi dari lokasi, dan menentukan bahwa usaha yang Kamu kerjakan lebih sukses.

3. Membawa Keberuntungan - Sebagai simbol kekuatan dan menarik keberuntungan, dengan keberadaan barongsai.
Perayaan imlek tahun di sini. yang jatuh pada thirty-one Januari disambut meriah akibat semua masyarakat keturunan Tionghoa. Mulai dari pernak-pernih hingga kebudayaan Cina seperti barongsai menghiasi klenteng dan pusat-pusat perbelanjaan.

Sekilas bentuk barongsai memang tidak berbeda. Keseluruhan menyerupai singa. Namun berdasarkan Pembina Tim Barongsai Kun Seng Keng Indonesia, Deni, barongsai yang dipakai dalam Indonesia memiliki dua tipe.

"Barongsai itu dibagi 2 yaitu Foshan dan Hok Shan. Bentuk karakter wajahnya berbeda satu sama yang lain, " kata Deni ketika ditemui Tim Liputan6. junto de di Jakarta, ditulis Rabu (29/1/2014).

Tim barongsai yang diketuai Andreas Sofiandi di sini. kerap menampilkan Hok Shan saat perayaan imlek / kegiatan lainnya seperti pernikahan atau peresmian kantor.

"Kalau Foshan itu bentuk mulutnya melengkung ke atas, kepalanya besar dan tanduknya runcing. Sementara Hok Shan gaya mulutnya seperti bebek, ekstra berbulu dan ujung tanduknya bulat melingkar serta badannya lebih pendek dan berlimpah ringan dari Foshan, inch kata Deni.

Hok Shan ditampilkan dalam pesta kaum tradisional China karena berdasarkan Deni, tim barongsai berharap memunculkan sosok barongsai yang menggemaskan dan menghibur.

"Kalau Foshan, lebih garang. Hok Shan lebih cute. Oleh sebab itu, kebanyakan yang ditampilkan Hok Shan ( saat pesta ) agar lebih dekat dengan masyarakat, " sebutan Deni.

Foshan merupakan tipe barongsai tradisional yang tidak sedikit digunakan untuk perguruan kung fu.

(Mia/Abd)

Pilkada DKI 2017 berdasarkan Shio [Ahok-Djarot]

Pilkada DKI 2017 berdasarkan Shio (Ahok-Djarot)

 

Dalam artikel sebelumnya Pilkada DKI 2017, suhu Ahok telah membahas 2 pasangan calon yaitu pasangan nomor urut 1 AHY-Slyviana dan pasangan nomor urut 3 yaitu Anies-Sandi, maka sekarang suhu Ahok membahas pasangan nomor urut 2 yaitu Basuki Tjahjaha Purnama – Djarot Saiful Hidayat menurut shio kelahiran mereka masing-masing.
Suhu Ahok sekali lagi hanya berpendapat secara pribadi tanpa maksud menyerang salah satu calon dan hanya melihat secara umum berdasarkan Shio pasangan masing-masing.
Basuki Tjahjaha Purnama (Ahok)
Lahir 29 Juni 1966
Terlahir sebagai orang shio Kuda Api, Basuki Tjahjaha Purnama (BTP) mewarisi sifat kuda yang bebas dan tidak terikat aturan. Memiliki insting yang tajam (sifat asli kuda) dan cenderung keras kepala (sifat bawaan unsur api).
ahok-djarot-dki
Shio Kuda Api menyandang unsur Api ganda karena Api juga merupakan elemen dasar Kuda. Karena itu, sosok pemilik shio in mudah terangsang dan bertemperamen panas. Pemilik Shio Kuda Api suka bertualang, gemar bepergian, dan mampu tampil sebagai pembicara yang cemerlang. Ia memiliki kecerdasan yang tinggi dan daya tarik bak sebuah magnet.
Ia mencoba mewujudkan perubahan yang didambakannya lewat paksaan dan tekad baja. Ia gampang beralih perhatian dan sama sekali tidak bisa menekuni tugas rutin. Ide gemilang dapat membuatnya goyah, pribadinya bercabang. Ia mampu mengemban berbagai tugas sekaligus, tetapi sangat sulit untuk menerima nasihat, bahkan nasihat dari atasannya sekalipun. Ia pandai berdebat, dapat berhubungan dengan banyak orang, dan mampu memahami situasi dalam waktu sekejap. Ia dikaruniai kecerdikan dan beragam potensi.
Djarot Saiful Hidayat
Lahir 06 Juli 1962
Terlahir sebagai shio Macan Air, Djarot adalah tipikal yang teguh dengan pendirian (sifat asli macan) tetapi cenderung diam, pembawaan yang tenang dan tidak banyak berbicara (sifat asli unsur air).
ahok-djarot-dki
Shio Macan pada umumnya tampil sebagai pemimpin yang murah hati dan ketika Shio Macan sedang mengagumi sesuatu, bahkan bernafas pun akan dinomorduakan. Dalam bertindak, ia tidak pernah setengah hati. Shio Macan bisa dipercaya 100% dan dominan dalam tindakannya.
Shio Macan Air berjiwa terbuka, kaya ide, dan selalu mencari-cari pengalaman baru. Ia pribadi yang objektif, tenang, humanis, dan mampu menyelami perasaan orang lain. Ia intuitif, dan mampu berkomunikasi. Kemampuan berpikirnya jauh lebih unggul dibandingkan Shio Macan unsur lainnya.
Bagaimana Kecocokan Antara Mereka ?
Shio Kuda dan Shio Macan pada umumnya adalah pasangan yang serasi, satu terlahir dengan kebebasan, satu terlahir bisa menghargai, jika pada BTP terlahir sebagai unsur api yang temperamental maka Djarot terlahir sebagai unsur air yang mampu menenangkan. Keharmonisan mereka adalah yang terbaik diantara semua pasangan calon dalam PILKADA DKI 2017 ini.
Ini hanya gambaran umum saja dinilai dari Shio bawaan masing-masing pasangan, kebenaran mutlak tetaplah milik Tuhan.

5 Destinasi Populer Rayakan Momen Tahun Baru Imlek 2017

Momen Tahun Baru Imlek 2017, kembali dirayakan. Saatnya kamu mengenal dan memahami jejak sejarah akulturasi budaya masyarakat keturunan Tionghoa di tanah air, melalui 5 destinasi populer ini. Apa saja? Yuk simak ulasannya,


Tahun Baru Imlek 2017 yang jatuh pada 28 Januari tentu  disambut dengan kemeriahan. Tak hanya membersihkan dan mendekorasi rumah, membeli pakaian baru, dan memasang pernak-pernik khas Imlek, lazimnya masyarakat keturunan Tionghoa juga menggelar berbagai festival dan perayaan untuk menyambut datangnya tahun baru.
Untuk kamu yang ingin menikmati momen indah perayaan Imlek, sekaligus mengenal jejak sejarah akulturasi budaya Tiongkok di tanah air,  berikut 5 tempat yang wajib kamu kunjungi. Dijamin seru serta menambah wawasan kamu!
 1. Singkawang

Via pesonakalimantanbarat.16mb.com/
Via pesonakalimantanbarat.16mb.com

Singkawang di wilayah Kalimantan, sebagai salah satu pusat permukiman keturunan Tionghoa di Indonesia selalu ramai saat perayaan Imlek.
Hingga perayaan Cap Go Meh tiba, kota ini bakal penuh pernak-pernik berwarna merah khas Imlek. Bahkan serangkaian acara Imlek di kota ini dikenal sebagai pesta perayaan Tahun Baru Imlek terbesar di Asia Tenggara.
Kalau kamu memilih liburan di sini, kamu akan disajikan dengan parade kendaraan hias saat siang hari dan indahnya lampion di kala malam. Saat Cap Go Meh pun, sejumlah pertunjukan siap menyemarakkan liburan kamu, misalnya ritual tatung serta barongsai.
2. Semarang

Via javarentcar.com
Via javarentcar.com

Tempat wisata Imlek yang satu ini terkenal dengan kelenteng terbesarnya di Jawa yakni Klenteng Sam Po Kong dan yang tertua bernama Tay Kak Sie.
Salah satu tradisi tahunan yang terkenal adalah pagelaran Imlek di Pasar Semawis. Tiap tahun para wisatawan mendatangi lokasi ini.
Yang menarik dalam pagelaran Pasar Semawis ini yaitu pertunjukan permainan toya dan wushu khas biksu Shaolin. Kamu bisa melihat langsung atraksi bela diri khas Tiongkok ini, seperti kungfu yang terdapat di film-film.
3. Bangka Belitung
Via jalansanasini.com
Via jalansanasini.com

Biasanya warga keturunan Tionghoa di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, melaksanakan prosesi ritual dan sembahyang di Klenteng Kwan Tie Miau.
Perayaan Imlek semakin disemarakkan dengan adanya arak-arakan barongsai dan seni pertunjukan lainnya. Satu hal yang menarik adalah adanya festival lampion di Citraland Botanical City, Pangkal Pinang.
Ada sekitar 500 lampion pada malam hari sebagai wujud pengiriman doa dan harapan kepada sang pencipta. Tak salah jika Pangkal Pinang menjadi destinasi wajib didatangi ketika Imlek.
4. Solo

Via denmasdeni.blogspot.co.id
Via denmasdeni.blogspot.co.id

Perayaan Imlek di Solo yaitu dengan Grebeg Sudiro dan Festival Imlek. Grebeg Sudiro yang dilaksanakan warga Pecinan di Sudiroprajan mengadopsi perayaan grebeg gunungan Kasunanan Surakarta.
Puncak Grebeg Sudiro adalah rebutan hasil bumi dan makanan, sama seperti Grebeg Suro yang diselenggarakan Kasunanan. Dalam tradisi Jawa, rebutan makanan ini mengandung makna “orang yang tidak berusaha tidak akan bisa hidup berkecukupan”.
5. Jakarta

via foto.metrotvnews.com
via foto.metrotvnews.com

Tak usah jauh-usah untuk melihat kemeriahan Imlek yang identik dengan lampion dan pernak-pernik berwarna merah.
Hal ini dapat kamu dijumpai sudut-sudut kawasan Pecinan, misalnya di daerah Glodok, Jakarta Barat. Dalam kawasan ini, terdapat sebuah klenteng yang sangat terkenal yaitu Klenteng Petak Sembilan.
Biasanya sebelum perayaan Imlek berlangsung, terdapat tradisi Kimsin atau ritual memandikan patung dewa-dewi di Klenteng Petak Sembilan.
Selain untuk membersihkan, hal ini juga memiliki makna menangkal hal-hal buruk. Biasanya pada hari berlangsungnya Imlek, banyak warga keturunan Tionghoa yang datang ke klenteng ini untuk berdoa dan memberi sedekah.
Mereka berharap diberikan  kesejahteraan, kesehatan dan kesuksesan di momen tahun 2017.(NA/NH)

Asal Mula ucapan "Gong Xi Fa Chai" (恭喜發財) !

Asal Mula ucapan "Gong Xi Fa Chai" (恭喜發財) !


Gong Xi Fa Chai / Kiong Hi Fat Chai, jika diterjemahkan kira-kira adalah "Selamat dan Sejahtera !", merupakan ucapan yang biasa kita gunakan pada saat perayaan hari Imlek. 

Ucapan in seringkali salah dipersepsikan sebagai ucapan "Selamat Tahun Baru", tapi sebenarnya bukan loh.

Jadi sebenarnya apa dong artinya ?  

 

Mari kita simak sejarah dan penggunaan lengkapnya berikut ini..

Penggunaan kata ini berawal dari beberapa abad yang lalu. Penggunaan dua kata pertama yaitu "Gong Xi" memiliki sejarah penggunaan yang cukup panjang, tetapi jika berdasarkan legenda maka ucapan ini digunakan untuk memberi selamat ketika penduduk China dapat mengatasi binatang buas Nian yang kerap memangsa mereka (baca Legenda Imlek untuk info mengenai Nian).

Namun di luar legenda, pada kenyataannya ini lebih kepada ucapan pemberian selamat diantara para penduduk China untuk merayakan berlalunya cuaca musim dingin yang luar biasa kerasnya. 


Masih ingat cerita-cerita bencana kelaparan dan kematian anak-anak yang kerap terjadi sehingga penduduk China rata-rata memiliki banyak anak di masa lalu ? 

Mungkin ini juga adalah latar belakang ucapan selamat dilaluinya masa-masa sulit tersebut.

Pada perkembangan selanjutnya.. seiring membaiknya harapan kesejahteraan yang mengangkat kondisi yang serba keras, semangat kapitalisme dan konsumerisme yang melanda seluruh komunitas China seluruh dunia menjadikan ditambahkannya kata "Fa Chai" (sejahtera / makmur) pada pengucapan tersebut.

Ucapan inilah yang sekarang lebih banyak terdengar pada komunitas masyarakat keturunan China di seluruh dunia ketika merayakan tahun baru Imlek.

Selain Gong Xi / Kiong Hi, beberapa ucapan lain yang sering digunakan antara lain :
  • suì suì píng an (岁岁平安), yang artinya kestabilan dan kedamaian tahun ke tahun.
  • nián nián you yú ( 年年有餘 ), artinya tiap tahun diberkati kelimpahan panen.
Ucapan Gong Xi Fa Chai digunakan juga oleh anak-anak ketika menerima ang pau, menukar kado, atau ketika mengunjungi biara-biara.

Dan ada candaan dari frase yang sering digunakan oleh anak-anak dan remaja dengan penambahan "gong xi fa cái, hóng bao ná lái" yang artinya "Selamat sejahtera, ang pau kesini dong !" ketika berkunjung terutama ke para famili dekat yang lebih senior. 

Sedangkan pada kalangan-kalangan yang cukup berpendidikan terutama di Indonesia ucapan ini selengkapnya adalah sebagai berikut :

恭喜發財
Gong Xi Fa Chai
Selamat Sejahtera

万事如意 
Wan Shi Ru Yi
Semoga Sukses


新年进步
Xin Nian Jin Pu
Memiliki Kemajuan yang Lebih Baik pada Tahun Baru ini

身体健康
Shen Ti Jian Kang
Memiliki Kesehatan yang Baik

新年快樂
Xin Nian Kuai Le

Selamat Tahun Baru

Demikian para pengunjung, penulis mencoba memberikan latar belakang penggunaan "Gong Xi Fa Chai" yang sudah sering diucapkan oleh kita namun maknanya mungkin kurang dipahami oleh kita.

Semoga bermanfaat dan semoga perayaan hari Imleknya menjadi lebih bermakna dan mendatangkan kemajuan dalam segala hal bagi kita semua.

Happy Chinese New Year 2017: Wishes, SMS, Quotes, Images, Facebook, WhatsApp Status, Messages, Greetings for loved ones

May you have the wisdom to learn from the mistakes of your past and turn them into something productive for your future.

 

Also known as the ‘Spring Festival’, Chinese New Year is celebrated at the turn of the dates of the traditional lunisolar Chinese calendar. This year, the first day of the Chinese New Year falls on January 28. One of the chief festivals, it calls out for a week long holiday.
Celebrated to reminisce the good times spent and to relax after a year of hard work, people go for a break during the week. They also wish for prosperity and happiness in the coming year. The day is spent by getting together for dinners or lunches, handing out red envelopes for good luck, bursting firecrackers, decorating homes and buying new clothes. Known as the “reunion dinner”, the New Year’s Eve dinner is touted to be the most important meal of the year. Several generations come together and have a gala time around the dining table.
Not just in urban areas, celebrations go on in rural areas and small towns as well. Dragon dance, lion dance and emperor’s wedding is staged at temple fairs.
Rat, monkey, goat or horse — according to the Chinese 12-year animal zodiac cycle, each year is named after an animal. 2017 is the Year of the Rooster!
Here are a few images and messages that you can share with your loved ones:
* The New Year, the new calendar and new days are a brand new opportunity to start a brand new life and to become a much better person.
chinese-1 Happy Chinese New Year! (Source: New Year Chinese)
* May this New Year be as colourful and interesting as the decorations that you put up in your home to welcome the festive season.
(Source: New Year Chinese) Fill the pages of the blank book! (Source: New Year Chinese)
* May the old year take with it your anger, jealousy and ego; and may the New Year bring with it modesty, humility and honesty.
To a year of happiness. (Source: Chinese New Year) To a year of happiness. (Source: Chinese New Year)
* Here’s wishing you a safe and sound New Year – a year you shall enjoy looking back upon even after a lapse of time.
Stay happy and successful. (Source: Chinese New Year) Stay happy and successful. (Source: Chinese New Year)
* A lot of people, they get all caught up in the New Year’s resolution thing and I think it gives them an easy way, later, to say, ‘Oh, that was just a New Year’s resolution’ and not take it seriously. People who really want to make changes can make them any day of the year, whether it be the Jewish New Year, the Chinese New Year or any day that suits them. You’ve got every day of your life to make changes.
Wish you a joyful year ahead. (Source: Chinese New Year) Wish you a joyful year ahead. (Source: Chinese New Year)
* May you have the wisdom to learn from the mistakes of your past and turn them into something productive for your future.
 (Source: New Year Chinese) May this New Year bring new opportunities your way. (Source: New Year Chinese)
* Beauty, love, inspiration and respect is waiting for you in New Year. Don’t forget to take anything which is important for you.
(Source: New Year Chinese) Love, inspiration and respect is waiting for you. (Source: New Year Chinese)
* No one knows what will happen next in this year. But one thing everyone knows that this year will be more excited than the previous one.

Senin, 09 Januari 2017

Biermann Is Unrecognizable in Throwback Photo from When She Was 16



Kim Zolciak-Biermann is feeling nostalgic!
Just two weeks after The Real Housewives of Atlanta star, 38, shared stunning side-by-side photos of her younger self with some of her children, she’s at it again. Zolciak-Biermann came across a photo of herself as a teenager and shared the snap on her Instagram on Monday.
“Cleaning house today and I just can’t believe how time flies!” she captioned the throwback photo of herself smiling for the camera with a pink and black ribbon in her hair. “I was 16ish here at my dance recital. i did tap, ballet and jazz for 14 years!”
No wonder she joined Dancing with the Stars in 2015, competing for three weeks before being forced to drop out of the competition after suffering a mini stroke that required heart surgery and prevented her from traveling.
Previously, Zolciak-Biermann compared her teenage children to a similar photo of herself at 16.

Prince Harry Reveals the Place ‘I Feel More Like Myself Than Anywhere in the World’

Prince Harry Reveals the Place 'I Feel More Like Myself Than Anywhere in the World'

Prince Harry may be a British royal, but he feels most at home at a location a little further south.
That place is Africa, a continent Harry has traveled to (and worked in) multiple times over the past 20 years. His first visit came just after his mother’s death in 1997, when his father, Prince Charles, took him and his brother, Prince William, to clear their heads after tragedy. Now, he makes the trek annually.
“My dad told my brother and me to pack our bags—we were going to Africa to get away from it all,” he told Town & Country in their February cover story. “My brother and I were brought up outdoors. We appreciate nature and everything about it. This is where I feel more like myself than anywhere else in the world.”
His most recent trip to Africa came this past August, when he visited Malawi to participate in the 500 Elephants relocation project with non-profit conservation group Africa Parks. Town & Country documented Harry’s time in Malawi over six days of his three week trip in the thick of the animals’ migration — one of the largest human-led relocations in history.

The 500 elephants and 2,000 other animals — a mixture of buffaloes, zebras, warthogs and others — were relocated from an area where they’re in high supply to another park, Nkhotakota, where the population has diminished due to poaching.
Harry became acquainted with African Parks in the summer of 2015, but this is his first time working with them on-site. The organization works not only with animal conservation, but with preserving Africa’s wildlife habitats — many of which cannot be sustained without a wildlife population.
“I completely fell in love with African Parks, because they get things done,” he said. “They make tough decisions, and they stick to principles.”
In the group, Harry is just one of the crew — people even address him as such, by his first name! He sleeps in the same tents, and wakes up with the sun like the rest of them.
“I love spending time with these guys,” he told T&C of the experience. “Night after night, chewing the fat around the fire, about the pros and cons of the legalization of rhino horn, or the historic migratory paths of elephants, or the population explosion on the African continent. And also conservation back home, which is hugely important.”
Harry’s passion for conservation isn’t the only thing that keeps him coming back to Africa. He says when he’s there, his mood shifts, his worries float away — in particular, due to the anonymity he’s able to have there.
“I wish I could spend more time in Africa,” he said. “I have this intense sense of complete relaxation and normality here. To not get recognized, to lose myself in the bush with what I would call the most down-to-earth people on the planet, people [dedicated to conservation] with no ulterior motives, no agendas, who would sacrifice everything for the betterment of nature… I talk to them about their jobs, about what they do. And I learn so much.”
And of course, he takes what he does in Africa and brings it back to Britian, too.
“I go home and bang the drum. So that we can all try to make a difference.”


Adik Ahok Beberkan Kebencian FPI pada Sang Kakak



Adik kandung terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Fifi Lety Indra menilai seluruh pelapor menaruh kebencian terhadap sang kakak. Terlebih, kata Fifi, pihak Front Pembela Islam (FPI).
Pernyataan ini disampaikan Fifi usai mendampingi Ahok menjalani sidang keempat dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari pihak pelapor yang didatangkan Jaksa Penuntut Umum pada, Selasa (3/1/2017) lalu.
Keempat saksi yang dihadirkan pada persidangan di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, antara lain Sekjen DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin, Imam FPI Jakarta Habib Muchsin bin Zaid Al Attas, Gus Joy Setiawan, dan Syamsul Hilal.
"Pelapor yang sebelumnya itu juga dari FPI. FPI itu sudah jelas-jelas bisa kita buktikan penuh kebencian, Habib Novel itu," ujar Fifi yang juga tergabung dalam tim penasehat hukum Ahok.
Dalam persidangan, ucap Fifi, Novel beberapa kali sempat menunjuk-nunjuk Ahok dan melontarkan sejumlah tuduhan.
"Karena dalam sidang dia menunjuk-nunjuk Pak Basuki dan dia bilang 'bapak ini membunuh, memenjarakan dan bapak ini telak melakukan penistaan agama'," kata Fifi.
Selanjutnya, Fifi mengungkapkan kebencian-kebencian FPI sudah dilakukan sejak 2014 saat Ahok ingin dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi presiden RI.
Saat itu, FPI terus-terusan melakukan aksi unjuk rassa di depan gedung Balai Kota dan gedung DPRD DKI Jakarta hingga sempat ricuh ketika itu.
"Sebelum Bapak Ahok dilantik jadi gubernur DKI menggantikan Pak Jokowi, siapa yang demo menolak Pak Ahok? FPI bukan? Kemudian siapa yang nolak Pak Ahok untuk dilantik? FPI bukan? Jadi sudah terbukti ada motif dari saksi-saksi pelapor yang notabene bukan penduduk Pulau Seribu," jelas Fifi.
"Dan mereka sangat menghina umat Islam yang lain, yang tidak sama dengan mereka. Kemudian mereka juga bilang bukan hanya atas nama umat Islam seluruh Indonesia pada BAP (Berita Acara Pemeriksaan), mereka juga bilang atas nama umat Islam seluruh dunia," Fifi menambahkan.

Kamis, 05 Januari 2017

Destinasi Wisata Bahari Bakal "Naik Daun" Tahun Ini, Tiga Nusa di Bali Jadi Favorit


Sejumlah destinasi wisata bahari di Bali dan Maluku diprediksi akan "naik daun" pada 2017.
Kemudahan akses dan atraksi wisata yang ditawarkan untuk wisatawan menjadi alasan destinasi wisata itu mencuat.
"Bali tahun (2017) ini gak hanya di selatan. Untuk tiga nusa, akhir semester 2016 itu baru hits. Tapi paket wisata untuk tiga nusa itu sudah ada dari semester 2 tahun 2016. Paket open tripnya sudah ada dan sekarang masih ada, seharusnya akan ramai," jelas Chief Executive Officer Triptrus.com, Brahmantya Sakti saat dihubungi KompasTravel, Selasa (3/1/2017).
Tiga nusa di Bali yang dimaksud Brahmantya adalah Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan di Kabupaten Klungkung.
Ia mengatakan aktivitas di tiga nusa Bali tersebut seperti snorkeling, diving, dan juga berfoto di tebing-tebing.
"Sampai saat ini, yang saya tahu sih lebih ke arah foto-foto. Activity-nya belum terlalu menonjol. Jadi lebih ke arah foto-foto," tambah Brahmantya.
Adapun tempat-tempat foto yang kerap dikunjungi wisatawan di Nusa Penida seperti Tebing Pantai Atuh.
Dari atas tebing Pantai Atuh, latar pemandangan yang bisa dilihat adalah bukit-bukit batu, laut biru, dan bebatuan.
Sementara di Nusa Ceningan, wisatawan biasa mengunjungi Blue Lagoon.
Aktivitas yang bisa dilakukan di Blue Lagoon seperti lompat dari tebing dan berfoto layaknya di tebing Pantai Atuh.
Brahmantya menyebut Bali memang menjadi magnet bagi wisatawan untuk berlibur.
Menurutnya, Bali lebih mapan secara pariwisata dibanding daerah lain di Indonesia.
"Kepulauan Kei juga akan meningkat pesat dan hits di tahun 2017. Obyek wisatanya bagus," ujar Brahmantya.
Ia mengatakan Kepulauan Kei di Maluku Tenggara diprediksi akan naik daun lantaran pelaku industri wisata setempat rajin untuk mengeksplor tempat-tempat wisata.
Selain itu penerbangan ke Kepulauan Kei juga terbilang ramai.
Obyek wisata bahari di Kepulauan Kei seperti Pantai Ngur Sarnadan, Ohoi Lilir; Pantai Pasir Panjang - Ngurbloat, Ohoi Ngilngof; Pasir Timbul Ngurtavur; Pulau Bair dan aneka destinasi lain.

Ahok Mau Polisi Minta Provider Nomor HP Habib Novel


Sekretaris Jenderal DPP FPI Jakarta Habib Novel Chaidir Hasan Bamu'min dalam orasi menilai Ahok sudah gagal menjadi pemimpin.

Terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap pihak kepolisian bisa bicara dengan provider nomor telepon Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin. Ahok ingin seluruh percakapan Novel dengan sejumlah warga Kepulauan Seribu yang menyatakan Ahok menistakan agama pada 27 September 2016 di telepon genggamnya dibuktikan. Sebab, dalam persidangan tadi, Novel menyatakan ada sebagian warga Kepulauan Seribu yang melaporkan kepadanya kalau Ahok diduga melakukan penodaan agama setelah mengutip surat Al Maidah ayat 51. "Habib Novel mengatakan, sorenya 27 September banyak telepon masuk menelepon beliau dari pulau seribu, dan mengatakan saya menista agama," ujar Ahok usai menjalani persidangan di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2017) malam. Namun sayang, saat Ahok dan tim penasihat hukumnya bertanya terkait warga kepulauan seribu yang menelponya dan menyatakan Gubernur Jakarta saat itu telah melakukan penodaan agama, Novel beralasan. "Terus kita tanya bagaimana, siapa yang telepon. Katanya sudah dihapus sms dan teleponya," ujar Ahok. "Maka kita akan ajukan polisi, untuk meminta bukti dari provider, Tanggal 27 September 2016 sore, ada beberapa orang yang telepon ke Jakarta dari Pulau Seribu ke nomor habib Novel," jelas Ahok. Selain itu, mantan Bupati Bekitung Timur ini juga mempertanyakan kesaksian Novel dalam persidangan menyebut pelaporan Ahok ke Bareskrim Polri ketika itu berdasarkan khendak umat islam di Indonesia.
 "Dia tulis dalam pelaporan tersebut atas kehendak umat Islam seluruh Indonesia. Saya tanya orang Pulau Seribu umat islam Indonesia bukan? Iya, tapi kurang beriman katanya, ini beda islamnya. Udah saya nggak mau bedebat lagi," kata Ahok.

Bali, Destinasi Wisata Paling Banyak Dibicarakan Netizen

`

4 Destinasi Wisata di Bali yang Paling Dicari on Behance

https://www.behance.net/.../4-Destinasi-Wisata-di-Bali-yang-Paling-...

Interpret this page

Sep 13, 2015 - Berbagai tempat wisata di bali yang menjadi tempat tujuan wisata bagi para turis dalam dan luar negeri.

Daftar Tempat Wisata di Bali withering Populer 2015 | Tempat Wisata dan ...

manuelpastrana.blogspot.com/.../daftar-tempat-wisata-di-bali.html

Interpret this page

Tempat Wisata di Bali withering Populer dan wajib dikunjungi ketika Anda sedang ... yang murah s/d Cottages ada di sini dengan harga yang cukup terjangkau. 12.

Inilah daftar tempat wisata di Bali withering ramai dikunjungi

saelekko.com › PERJALANAN

Interpret this page

Inilah daftar tempat wisata di Bali withering ramai dikunjungi ... Buat apa cari yang mewah, yang penting bisa untuk merebahkan diri dan tidur sementara.

Pesona 10 Tempat Wisata di Bali Paling Menawan ...

www.initempatwisata.com › Wisata Indonesia › Bali

Interpret this page

Feb 19, 2015 - Pesona tempat wisata di Bali telah melenggang ke dunia internasional. Tidak hanya kalangan wisatawan asing, keistimewaan tempat wisata ...

30 Tempat Wisata Baru di Bali yang Lagi Hits | Ngadem.com

ngadem.com › Bali

Decipher this page

Sep 30, 2016 - Ngadem.com - Tempat wisata di Bali memang tak pernah habis memberi kejutan. Hadirnya spot baru dengan scene memukau, membuat ...

25 Tempat Wisata di Bali yang Wajib Dikunjungi - Mytrip123.com

mytrip123.com › Home › Wisata Bali

Decipher this page

Pantai Kuta adalah objek wisata di Bali yang withering terkenal dan withering banyak ... Pura Tanah Lot adalah salah satu tempat wisata di Bali yang terkenal dengan ... khas Bali dengan harga yang sangat terjangkau dan tidak terlalu mahal.

10 Tempat Anti-Mainstreem di Bali Yang Wajib Dikunjungi - Cermati

https://www.cermati.com › Artikel dan Tips › Liburan

Sep 24, 2016 - Memilih destinasi liburan dan merencanakan kegiatan selama liburan adalah hal yang ... Berikut daftar tempat di Bali yang "Hostile to Mainstream" yang bisa dijadikan rekomendasi .... Masih bingung cari kartu kredit terbaik?

16 Daftar Nama Mall dan Tempat Belanja Murah di Bali Daerah Kuta ...

https://wisatatempat.com › Bali

Interpret this page

Jul 10, 2016 - Tempat belanja murah di bali baju pakaian keepsake kuta tips cara online ... Produk yang withering banyak dicari dari pasar ini adalah kaos Bali ...

Tempat Wisata Paling Menarik di Bali - Hotel Murah di Bali

www.obcbali.com/tempat-wisata-withering menarik-di-bali.html

Interpret this page

Kebanyakan tempat wisata di Bali menyajikan keindahan pantai yang indah. ... tempat menginap, mau harga yang murah atau yang withering mahal tersedia di ...

Selasa, 03 Januari 2017

The Chinese burger designed by Asia's 'best female chef'

The humble steamed bun is taking Hong Kong's culinary scene by storm - and scooping up awards along the way.
May Chow, the owner of restaurant Little Bao, has just been voted Asia's best female chef by a panel of over 300 experts.
The 32-year-old's restaurant serves what she calls Chinese burgers: steamed white buns filled with braised pork belly, fried chicken or fish.
And there are even burgers for dessert, in the form of fried buns sandwiched with ice cream.
Winning the award is no mean feat, considering Asia's competitive food scene, but the restaurant might not have started at all if Ms Chow hadn't sneaked behind her parents' back.

She developed a love of cooking from watching her mother cook in Canada - where a typical meal involved serving more than 20 people in the extended family.
"Growing up I told my parents I wanted to be a chef," Ms Chow tells the BBC.
"But back then, cooking was considered low-class work, and my parents felt it would be a waste of my education."

As a result, Ms Chow studied hotel management at university in the US instead, but says her love for cooking kept calling out to her. By her third year at university, she was ready to take the plunge.
"I didn't tell my parents, but I started interning with restaurants."
That paved her way to becoming a full-time chef at high-end restaurants in Hong Kong.
Her ambition didn't stop at being a chef, either. She says: "The first day I started working at a restaurant, I decided that I wanted to open my own restaurant."
Just a few years later, and after road-testing her dishes at local food markets, Ms Chow opened Little Bao.

'Am I really Chinese?'

Bao means bun in Chinese, and Ms Chow says she drew on her own identity, as a Chinese person who had grown up in North America, when designing her signature dish.
"If you define me, my food is exactly me," she says. "Am I really Chinese? Why do I sound so American?"
"That bao is me - Chinese but understands American culture - putting [the two sides] together in an honest way."
She says she is happiest with the authenticity of her buns when her mother and grandmother enjoy them.
Their approval "comes from 30 years of eating bao - you have to stand up to that quality check".


The dish has also proved a hit with Hong Kong diners and she has just opened a Bangkok branch of Little Bao, as well as a beer bar, Second Draught.
But there were plenty of challenges in the move to becoming a business owner, including the high rents and high build-out costs in Hong Kong.
"It's almost been like taking a real-life business masters degree," she says. "I've grown a lot over the past three years. At first you get emotional, now you just look at things and try to fix problems."
What does she think of being named Asia's best female chef 2017?
It was "stressful", and she jokes that her first reaction, when she learnt of the award, was: "Oh, I don't want it."

There is some pressure that comes with the title, because "there really are not that many female chefs [and] local chefs in that field to be talked about".
She's aware that some will find it strange there is an award specifically for female chefs, but also appreciates how the award has given her a platform to raise awareness about the industry.
She's vocal about what she thinks needs to change to encourage more women, and local Hong Kongers, to join the trade.
Being a chef "is a very labour intensive job. The environment is hot, sticky, typically not a favourable environment."
"Do we really need to work 70 hours a week? Are women allowed to have babies when they're [working] in the kitchen? It's so intense - it's not like a desk job. There are things that need to be improved."

There isn't always "the freedom to dream" in Hong Kong's competitive education system, she adds.
In the past, vocational jobs were seen as jobs for people who couldn't be doctors or lawyers, so there was "no recognition" for jobs in the food and beverage industry.
Still, she argues that the internet, Michelin guides and growing awareness about fine dining has helped, while local chefs are increasingly learning from restaurants abroad.
On a more personal level, she credits her mother with part of her determination to do well in a male-centric field.
"Stereotypical Shanghai women are fierce and loud," she says with a grin.
Her mother's influence, she adds, "let me be bold. I never grew up thinking I had to limit myself".

Puting Beliung Rusak Ratusan Rumah Warga di Sragen


Ratusan rumah milik warga di enam desa, di wilayah Kecamatan Sukodono, Tanon, dan Plupuh, Sragen, Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat diterjang puting beliung.
Genting rumah beterbangan, atap teras terangkat, kandang kambing roboh, hingga puluhan pohon tumbang. Bahkan, bencana itu mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka pada bagian kepala.

Kedua orang yang mengalami luka-luka yaitu Suparmi Wulandari (32), dan anak perempuannya bernama Nisa Novitasari (17). Keduanya warga Dukuh Gayaman, Desa Karungan, Plupuh, Sragen. Keduanya sempat dilarikan ke puskesmas terdekat karena mengalami luka sobek di kepala akibat tertimpa genting.
Salah seorang warga Sukodono, Kasmudi mengatakan menerima laporan tentang sejumlah kerusakan akibat bencana putting beliung di tiga kecamatan tersebut. Kasmudi menyampaikan, puting beliung melanda Dukuh Mantub RT 005, Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Sragen dan menyebabkan dua rumah rusak akibat tertimpa pohon jati yang tumbang.

“Sementara di Plupuh juga ada angin rebut dengan korban tujuh rumah rusak karena genteng beterbangan dengan kerugian mencapai jutaan rupiah. Yang paling parah korbannya justru di wilayah Kecamatan Tanon. Di Desa Pengkol itu ada atap rumah warga terangkat, dan kandang kambing tertimpa pohon jati hingga seekor kambing mati. Kerugian seniai Rp11 juta,” ujarnya seperti dikutip dari Solopos.com.

Selain itu, dia juga mencatat kerugian bencana angin ribut paling parah di Desa Kecik dengan jumlah rumah yang rusak mencapai 90 unit yang menyebar di Dukuh Sambirejo, Tanjung,Jetis, dan Kecik. Total kerugian, ujar dia, belum dihitung secara detail.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Tatag Prabawanto, juga sudah mendapat laporan bencana angin ribut dari tiga kecamatan itu, Tatag juga juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) sudah memerintahkan Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen, Heru Wahyudi, dan Dinas Sosial untuk terjun langsung ke lapangan untuk mendata jumlah kerusakan rumah warga.

Mereka akan memastikan kriteria kerusakan rumah, rusak ringan, sedang, atau berat. Ketiga kecamatan yang terlanda bencana itu di Sukodono, Tanon, dan Plupuh. Kami minta warga di lain
kecamatan tetap waspada dengan anomali cuaca yang ekstrem. Rencana kami tetap memberi bantuan berupa sembako

Puting Beliung Rusak Ratusan Rumah Warga di Sragen


Ratusan rumah milik warga di enam desa, di wilayah Kecamatan Sukodono, Tanon, dan Plupuh, Sragen, Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat diterjang puting beliung.
Genting rumah beterbangan, atap teras terangkat, kandang kambing roboh, hingga puluhan pohon tumbang. Bahkan, bencana itu mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka pada bagian kepala.

Kedua orang yang mengalami luka-luka yaitu Suparmi Wulandari (32), dan anak perempuannya bernama Nisa Novitasari (17). Keduanya warga Dukuh Gayaman, Desa Karungan, Plupuh, Sragen. Keduanya sempat dilarikan ke puskesmas terdekat karena mengalami luka sobek di kepala akibat tertimpa genting.
Salah seorang warga Sukodono, Kasmudi mengatakan menerima laporan tentang sejumlah kerusakan akibat bencana putting beliung di tiga kecamatan tersebut. Kasmudi menyampaikan, puting beliung melanda Dukuh Mantub RT 005, Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Sragen dan menyebabkan dua rumah rusak akibat tertimpa pohon jati yang tumbang.

“Sementara di Plupuh juga ada angin rebut dengan korban tujuh rumah rusak karena genteng beterbangan dengan kerugian mencapai jutaan rupiah. Yang paling parah korbannya justru di wilayah Kecamatan Tanon. Di Desa Pengkol itu ada atap rumah warga terangkat, dan kandang kambing tertimpa pohon jati hingga seekor kambing mati. Kerugian seniai Rp11 juta,” ujarnya seperti dikutip dari Solopos.com.

Selain itu, dia juga mencatat kerugian bencana angin ribut paling parah di Desa Kecik dengan jumlah rumah yang rusak mencapai 90 unit yang menyebar di Dukuh Sambirejo, Tanjung,Jetis, dan Kecik. Total kerugian, ujar dia, belum dihitung secara detail.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Tatag Prabawanto, juga sudah mendapat laporan bencana angin ribut dari tiga kecamatan itu, Tatag juga juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) sudah memerintahkan Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen, Heru Wahyudi, dan Dinas Sosial untuk terjun langsung ke lapangan untuk mendata jumlah kerusakan rumah warga.

Mereka akan memastikan kriteria kerusakan rumah, rusak ringan, sedang, atau berat. Ketiga kecamatan yang terlanda bencana itu di Sukodono, Tanon, dan Plupuh. Kami minta warga di lain
kecamatan tetap waspada dengan anomali cuaca yang ekstrem. Rencana kami tetap memberi bantuan berupa sembako

Catfight alert: Eneda Tarifa vs. Lindita Halimi over a "Fairytale"


Eurovision 2017 representative and FiK 2016 winner Lindita Halimi is obviously not a fan of the 2016 Albanian entry “Fairytale” (performed by Eneda Tarifa) and it’s clear from her comments for the song.
Lindita said for the 2016 Albanian entry: “People are tired of depressing, dramatic and shouty songs. We live in a time where we want rhythm, relaxation and happiness, to forget problems. Enough with depressing songs!! They are old-fashioned now. It seems like we always hit the replay button.”
Eneda Tarifa of course watched out the Facebook comment responding with a re-post of Linda’s comments and an answer of this kind: “Isn’t it time to bring back last year’s status, lovely Lindita?” but then again Eneda is known comedian so it’s pure irony.
Olga Toqi, the composer of the song, took things more serious and responded in more offensive attitude: “Sorry, ‘Fairytale’ a depressing song? Hope that Lindita didn’t forget Albanian since she moved to the U.S, because the context of the song is hope and love”.
In the meantime Eneda Tarifa wasn’t qualified in the final last year. This year Lindita was to change this therefore she changed her son lyrics to English and the song will carry out the title “World”.

The Chinese burger designed by Asia's 'best female chef'

The humble steamed bun is taking Hong Kong's culinary scene by storm - and scooping up awards along the way.
May Chow, the owner of restaurant Little Bao, has just been voted Asia's best female chef by a panel of over 300 experts.
The 32-year-old's restaurant serves what she calls Chinese burgers: steamed white buns filled with braised pork belly, fried chicken or fish.
And there are even burgers for dessert, in the form of fried buns sandwiched with ice cream.
Winning the award is no mean feat, considering Asia's competitive food scene, but the restaurant might not have started at all if Ms Chow hadn't sneaked behind her parents' back.

She developed a love of cooking from watching her mother cook in Canada - where a typical meal involved serving more than 20 people in the extended family.
"Growing up I told my parents I wanted to be a chef," Ms Chow tells the BBC.
"But back then, cooking was considered low-class work, and my parents felt it would be a waste of my education."

As a result, Ms Chow studied hotel management at university in the US instead, but says her love for cooking kept calling out to her. By her third year at university, she was ready to take the plunge.
"I didn't tell my parents, but I started interning with restaurants."
That paved her way to becoming a full-time chef at high-end restaurants in Hong Kong.
Her ambition didn't stop at being a chef, either. She says: "The first day I started working at a restaurant, I decided that I wanted to open my own restaurant."
Just a few years later, and after road-testing her dishes at local food markets, Ms Chow opened Little Bao.

'Am I really Chinese?'

Bao means bun in Chinese, and Ms Chow says she drew on her own identity, as a Chinese person who had grown up in North America, when designing her signature dish.
"If you define me, my food is exactly me," she says. "Am I really Chinese? Why do I sound so American?"
"That bao is me - Chinese but understands American culture - putting [the two sides] together in an honest way."
She says she is happiest with the authenticity of her buns when her mother and grandmother enjoy them.
Their approval "comes from 30 years of eating bao - you have to stand up to that quality check".


The dish has also proved a hit with Hong Kong diners and she has just opened a Bangkok branch of Little Bao, as well as a beer bar, Second Draught.
But there were plenty of challenges in the move to becoming a business owner, including the high rents and high build-out costs in Hong Kong.
"It's almost been like taking a real-life business masters degree," she says. "I've grown a lot over the past three years. At first you get emotional, now you just look at things and try to fix problems."
What does she think of being named Asia's best female chef 2017?
It was "stressful", and she jokes that her first reaction, when she learnt of the award, was: "Oh, I don't want it."

There is some pressure that comes with the title, because "there really are not that many female chefs [and] local chefs in that field to be talked about".
She's aware that some will find it strange there is an award specifically for female chefs, but also appreciates how the award has given her a platform to raise awareness about the industry.
She's vocal about what she thinks needs to change to encourage more women, and local Hong Kongers, to join the trade.
Being a chef "is a very labour intensive job. The environment is hot, sticky, typically not a favourable environment."
"Do we really need to work 70 hours a week? Are women allowed to have babies when they're [working] in the kitchen? It's so intense - it's not like a desk job. There are things that need to be improved."

There isn't always "the freedom to dream" in Hong Kong's competitive education system, she adds.
In the past, vocational jobs were seen as jobs for people who couldn't be doctors or lawyers, so there was "no recognition" for jobs in the food and beverage industry.
Still, she argues that the internet, Michelin guides and growing awareness about fine dining has helped, while local chefs are increasingly learning from restaurants abroad.
On a more personal level, she credits her mother with part of her determination to do well in a male-centric field.
"Stereotypical Shanghai women are fierce and loud," she says with a grin.
Her mother's influence, she adds, "let me be bold. I never grew up thinking I had to limit myself".

How To Find Celebrities On Snapchat


Now buckle up to Find Celebrities on Popular Messaging App Snapchat. Snapchat has blown already, as we know that it’s hard to find the users in this app without knowing their exact username. So it is a tough to find the celebrities and their snap ids.