Beritajurnal5, Calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mendapat pertanyaan dari seorang warga terkait masalah penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Ini ditanyakan warga yang mayoritas ibu-ibu saat dirinya kampanye di Jakarta Barat.
Saat itu Sandiaga menyapa warga yang mayoritas ibu-ibu di Jalan Manggis IV, RT 10 RW 04 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (29/11/2016). Warga kemudian menanyakan permasalahan KDRT yang kerap dialami ibu rumah tangga.
"Pak ini masalah KDRT ada solusi penanganannya enggak, kan biasa ini ibu-ibu yang mengalami KDRT," tanya seorang ibu ke Sandiaga.
Menjawab pertanyaan warga, Sandiaga meminta warga untuk turut aktif mengawasi kasus KDRT yang dialami warga. Jika terpilih di Pilgub DKI, pihaknya berjanji akan membuat program untuk pencegahan dan pengawasan KDRT.
"Kita harus menjemput bola, kita harus aktif di PKK siapa ini anggota kita yang terlihat murung, terlihat ada masalah. Kita tanyakan, beri perhatian sehingga dia terbuka. Kita bukan hanya mencegah KDRT ini, tapi kita memastikan tidak akan terulang lagi," jelas Sandiaga kepada warga.
Untuk pencegahan, pihaknya nanti akan membuat program konseling. Nantinya berbagai unsur keluarga mulai dari suami, istri, hingga anak-anak, akan diberi bimbingan konseling berupa dialog yang dilakukan secara rutin.
"Konseling di keluarga itu ada dialog yang secara rutin harus ada suami, istri anak-anak juga, dan fasilitastor. Jadi ini tugas juga buat pamong-pamong daerah, mereka harus jadi leader juga," kata Sandiaga kepada wartawan.
Sandiaga pun meminta masyarakat untuk aktif mengawasi setiap kemungkinan peluang terjadinya KDRT.
"Jadi ibu-ibu PKK, ibu Posyandu, juga harus melihat di wilayahnya kalau ada yang berpotensi melakukan KDRT. Tanpa dijelaskan sebabnya harus didalami lagi, kenapa dia luka, perempuan terutama anak-anak kita harus hindarkan anak kecil dari kekerasan," jelasnya lagi.
KDRT disebut Sandiaga terjadi karena minimnya lapangan kerja. Akibatnya beberapa kepala rumah tangga yang frustasi melampiaskan kekesalannya.
"Itu karena gangguan kejiwaan laki-laki, dan itu berkaitan dengan fustrasi tidak bisa mendapat penghasilan yang cukup, jadi salah satu persoalannya adalah lapangan kerja," katanya.
Mencegah dan mengawasi KDRT, Sandiaga juga berjanji akan membuat sebuah sistem aplikasi. Aplikasi tersebut nantinya akan diberikan kepada masyarakat untuk melaporkan segala kemungkinan terjadinya KDRT.
"Kita akan pastikan kita punya program yang bisa menangkal KDRT tersebut melalui preventif maupun dengan kuratif. Kita akan luncurkan aplikasi teknologi digital sehingga ini menjadi tugas bersama untuk memastikan KDRT tidak terjadi dan seandainya sudah terjadi tidak berulang kembali," katanya lagi. 9 JMart )
Saat itu Sandiaga menyapa warga yang mayoritas ibu-ibu di Jalan Manggis IV, RT 10 RW 04 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (29/11/2016). Warga kemudian menanyakan permasalahan KDRT yang kerap dialami ibu rumah tangga.
"Pak ini masalah KDRT ada solusi penanganannya enggak, kan biasa ini ibu-ibu yang mengalami KDRT," tanya seorang ibu ke Sandiaga.
Menjawab pertanyaan warga, Sandiaga meminta warga untuk turut aktif mengawasi kasus KDRT yang dialami warga. Jika terpilih di Pilgub DKI, pihaknya berjanji akan membuat program untuk pencegahan dan pengawasan KDRT.
"Kita harus menjemput bola, kita harus aktif di PKK siapa ini anggota kita yang terlihat murung, terlihat ada masalah. Kita tanyakan, beri perhatian sehingga dia terbuka. Kita bukan hanya mencegah KDRT ini, tapi kita memastikan tidak akan terulang lagi," jelas Sandiaga kepada warga.
Untuk pencegahan, pihaknya nanti akan membuat program konseling. Nantinya berbagai unsur keluarga mulai dari suami, istri, hingga anak-anak, akan diberi bimbingan konseling berupa dialog yang dilakukan secara rutin.
"Konseling di keluarga itu ada dialog yang secara rutin harus ada suami, istri anak-anak juga, dan fasilitastor. Jadi ini tugas juga buat pamong-pamong daerah, mereka harus jadi leader juga," kata Sandiaga kepada wartawan.
Sandiaga pun meminta masyarakat untuk aktif mengawasi setiap kemungkinan peluang terjadinya KDRT.
"Jadi ibu-ibu PKK, ibu Posyandu, juga harus melihat di wilayahnya kalau ada yang berpotensi melakukan KDRT. Tanpa dijelaskan sebabnya harus didalami lagi, kenapa dia luka, perempuan terutama anak-anak kita harus hindarkan anak kecil dari kekerasan," jelasnya lagi.
KDRT disebut Sandiaga terjadi karena minimnya lapangan kerja. Akibatnya beberapa kepala rumah tangga yang frustasi melampiaskan kekesalannya.
"Itu karena gangguan kejiwaan laki-laki, dan itu berkaitan dengan fustrasi tidak bisa mendapat penghasilan yang cukup, jadi salah satu persoalannya adalah lapangan kerja," katanya.
Mencegah dan mengawasi KDRT, Sandiaga juga berjanji akan membuat sebuah sistem aplikasi. Aplikasi tersebut nantinya akan diberikan kepada masyarakat untuk melaporkan segala kemungkinan terjadinya KDRT.
"Kita akan pastikan kita punya program yang bisa menangkal KDRT tersebut melalui preventif maupun dengan kuratif. Kita akan luncurkan aplikasi teknologi digital sehingga ini menjadi tugas bersama untuk memastikan KDRT tidak terjadi dan seandainya sudah terjadi tidak berulang kembali," katanya lagi. 9 JMart )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar